Posts

Street Food Culinary Festival MBK Centre Bangkok

Image
Food is a boon. Makanya, traveling tidak akan lengkap rasanya tanpa mencicipi makanan khas setempat. Rasanya ada yang kurang nampol di hati. Halah. Kesempatan kali ini, saya menyempatkan diri mampir di kawasan street food culinary festival, yang ada di sekitar Mall MBK Center, Bangkok. Beragam makanan, baik makanan khas Thailand maupun ragam makanan lainnya, dijajakan di kawasan itu dengan harga yang beragam. Saking banyaknya makanan, saya sampai kebingungan memilih. Lalu, pilihan saya jatuh pada mango sticky rice dan baby coconut.  Pasti sudah pada tahu kan, ketan gurih yang dikasih irisan mangga manis khas Thailand ini? Hmmm... sore-sore makin cihuy lah pokoknya kalau dilalui sambil menikmati snack lezat, tapi padat ini. Hahaha. Kelezatan mangga ketan itu disiram air kelapa segar, dengan daging buahnya yang gurih ketika dicemil. Nah, kalau kamu sudah selesai minum air baby coconut yang segar, batok kelapanya jangan langsung dibuang. Minta tolong penjualnya untuk membuka

Alcazar Cabaret Show

Image
Icon di pintu masuk Alcazar Yaps, akhirnya berkesempatan nonton Cabaret Show Alcazar yang terkenal itu. Konon, isinya waria-waria yang dadanya sudah dibikin menggelembung pakai silikon. Muka warianya juga cantik cantik secantik perempuan asli.  Hmmmm... macacih? Lalu, tibalah di pintu masuk Alcazar. Sore hari menjelang malam, 15 April 2017. Saya deg-degan. Bukannya apa-apa, jangan-jangan salah satu teman saya di Jakarta ternyata nyambi jadi waria di Alcazar. (haaa? apasih?) Review singkat saya, pertunjukannya sih glamor banget, dari kostumnya, tata panggungnya, tarian-tariannya, dan gestur pemain-pemainnya. Semua serba glamor. Sayangnya, menurut saya secara pribadi, sebagai mantan anak kabaret yang biasa manggung mementaskan kabaret (walau kabaretnya beda versi ya), kok permainan lipsync -nya kurang gereget ya.  Pemain-pemain itu, para ladyboy yang cantik-cantik itu, kok mainnya cantik, anggun, lembut, mempesona, dan elegan gitu. Di luar ekspektasi saya. Ya, sa

Berenang Gratis di Lippo Cikarang

Image
Awalnya, saya dan keluarga mau short trip ke Garut, Jawa Barat. Tapi, karena ada informasi bahwa terjadi bencana longsor di daerah Nagreg, maka kami putar balik. Kami bergegas menuju waterboom Lippo Cikarang. Rombongan kami terdiri atas saya, Mama, Mardian (adik saya), Zea (keponakan saya), Rani (adik saya), Anif (adik ipar saya), dan Harry (asisten pribadi saya, wkwkwkwkwk). Zea & Paman Tebe Akhirnya, saya bisa berkunjung ke tempat yang sejak kecil sudah sering saya dengar namanya ini. Ya, hanya mendengar nama saja. Sebab, lokasinya yang rada-rada pe er , kalau ditempuh dari Bandung. Apalagi zaman dulu, saat Cipularang belum ada.  Kami berangkat sekitar pukul 9 pagi. Pukul 11.30 kami sampai di lokasi, setelah ada drama muter-muter mencari lokasi, di mana GPS kami ngaco semua.  Pas banget, kami sampai di sana saat udara sedang panas-panasnya. Langsung pada nyebur deh, kecuali saya. Sebab, saya sedang masa penyembuhan dari sakit. Jadi, masih belum boleh berenang-b

Legend Coffee, Kota Baru Yogyakarta

Image
Nah, setelah kelar menggelato di Tempo Gelato Kaliurang seperti di postingan sebelumnya, saya dan Kak Diah awalnya pengen ngopi di Klinik Kopinya Mas Pepeng. Sayangnya, kedai kopi legendaris ini tutup di hari Minggu. Yah, karena terlanjur basah hujan-hujanan, yasudah, kami cari alternatif tempat lain, atas rekomendasian Kak Diah. Namanya Legend Coffe. Sesuai namanya, menu utama andalan di sini ya kopi. Aneka macam kopi. Kalau saya, saya coba pesan kopi khas Legend, yang katanya dicampur cinnamon. Hmmm... setelah lemon grass, sekarang cinnamon. Kesukaan saya banget.  Ternyata, kopinya memang enak. Saya sih sebetulnya bukan ahli atau penggemar kopi sejati. Bahkan, saya pernah bertahun-tahun stop minum kopi karena sempat mengalami pendarahan lambung karena kopi. Tapi, walau begitu, tetap saja saya bisa menikmati hangatnya secangkir kopi di sini sambil bincang-bincang dengan Diah. Lalu, tanpa terasa, ternyata sudah mendekati pukul 12. Tenang saja & jangan khawatir. Karena,

Tempo Gelato Kaliurang

Image
Baru kali ini makan gelato yang nyess... jleb... jleb... iwir iwir....  Walau cuaca di luar tidak bersahabat, a.k.a ujan terus, bukan halangan bagi saya untuk mencoba gelato yang manis dan segar rekomendasian Kakak Diah Eksanti yang baik hati. Nama tempatnya Tempo Gelato (2). Kok dua? Ternyata, katanya, tempat pertama ada di daerah Prawirotaman. Tempo Gelato (2) ini ada di kawasan Kaliurang KM 5 Jogjakarta, yang menurut saya adalah surga kuliner.  Kalau kamu berangkat dari arah selatan, Tempo Gelato ini ada di sisi kanan, pas di seberang warun nasi padang. Nah, dalam kesempatan yang berbahagia ini (apasih), saya memilih gelato pakai waffle cone renyah. Saya ambil yang harganya Rp25.000. Ternyata, saya dipersilakan oleh simbaknya untuk memilih dua rasa. Karena strawberry, cokelat, vanila, dan kawan-kawannya sudah tak asing di lidah, saya penasaran dengan gelato rasa kiwi dan.... jeng jeng... KEMANGI! Iya, kalau kata orang Sunda mah, SURAWUNG. Wew, kebayang enggak sih ra

Amed Beach, Karangasem

Image
Bosen mantai di spot yang itu-itu aja? Coba deh, mampir ke Amed Beach yang ada di Karangasem Bali. Dari Kuta, kita perlu menempuh perjalanan sekitar 3 jam. Tentunya dengan view yang luar biasa. Nanti, di Amed, kita bisa langsung snorkeling. Alat-alatnya bisa bawa sendiri, atau bisa menyewa di warga setempat dengan harga yang enggak ngabisin jatah jajan selama liburan.  Habis snorkeling, kita bisa foto-foto syantik sambil cemal-cemil cihuy di beberapa kedai atau warung di sekitarnya. Jangan lupa, wajib coba, kopi Bali. 

Pantai Padang Padang - Bali

Image
Seumur-umur bepergian ke Bali, baru sekarang dapat rekomendasi main ke Pantai Padang-Padang dari Pak driver. Karena waktu yang sangat singkat, dan saya sedang jadi tour guide buat teman saya yang belum pernah berwisata mainstream di Bali, tanpa banyak searching-searching, saya manut saja sama rekomendasian Pak driver itu. Pantai ini ternyata cukup dekat dengan Uluwatu Temple. Jadi, di sini adalah tempat yang oke juga untuk melihat sunset. Ternyata, dibanding pantai-pantai lain yang pernah saya kunjungi di Bali, pantai ini punya keunikan. Jadi, kita harus turun dulu ke semacam lembah, melewati lorong-lorong yang rimbun, melalui tangga-tangga batu yang cukup terjal. Tapi aman lah, enggak sulit melewatinya. Dan tadinya, saya berpikir tempat ini relatif sepi. Nah, ketika sampai di bawah. JREENG! Kaget banget! Di bawah ternyata sangat ramai. Sangat berbeda dari penampakan di depan tadi. Whooaa,,, seru. Dan ternyata ini adalah spot yang oke bagi para pencinta surving. Jika berjalan men